Seolah memiliki firasat, Babe Cabita telah menyiapkan bisnis untuk istri dan anak anaknya sebelum meninggal dunia. Jauh hari sebelum dirinya divonis menderita anemia aplastik, Babe Cabita telah bersiap membuka bisnis barunya. Grand opening bisnis Babe Cabita yang bergerak di bidang kuliner itu dilakukan di bulan Juni 2023.
Di mana pada bulan itu, Babe Cabita tengah sakit. Istri Babe Cabita, Fati Indraloka pun mengungkapkan, bawa satu setangah tahun belakangan, dirinya ikut serta mengurus bisnis sang suami. "Jadi dari awal itu emang aku dikutsertakan, waktu awal test food dadar, beberapa bisnis yang lain itu aku diikutsertakan setahun setengah terakhir ini," ungkap Fati, dikutip dari YouTube dr. Richard Lee, MARS, Senin (29/4/2024).
Fati yang sebelumnya tak pernah tahu bagaimana pekerjaan sang suami, sebelum suaminya sakit, ia kerap menemani Babe bekerja dan mengurus bisnisnya. "Kalau dulu aku emang nggak pernah tau pekerjaannya, maksudnya Abang itu menyelesaikan sendiri lah." Seolah Ada Firasat, Babe Cabita Sudah Siapkan Bisnis untuk Istri dan Anak sebelum Meninggal
Sebelum Meninggal Babe Cabita Ternyata Sudah Siapkan Bisnis untuk Istri dan Anaknya Firasat Babe Cabita saat Tahu Hidupnya Tinggal 3 Minggu, Sudah Siapkan Bisnis Untuk Istri dan Anak Perjuangan Babe Cabita Siapkan 'Masa Depan' Istri dan Anak Sebelum Meninggal, Istri Pilu Kenang Ini
Sadar Usianya Tak Lama Lagi, Babe Cabita Siapkan Bisnis untuk Keluarga, Istri: Aku Diikutsertakan Firasat Babe Cabita Saat Tahu Hidupnya Tinggal 3 Minggu, Ucap Amanah Terakhir Untuk Anak Istri "Sekarang itu beberapa tahun terakhir ini kayak aku itu ikut dia kerja, aku ikut nemenin dia ke luar kota," terangnya.
Tak sampai di situ, Fati juga diajari bagaimana menyusun laporan setiap bulannya untuk bisnis milik Babe. Lantaran itu lah, Fati merasa bahwa sang suami telah memiliki firasat soal penyakit yang dideritanya. "Aku nggak tahu apakah dia feeling atau dia tahu," ujarnya.
Sebelum operasi, Babe bahkan sempat menitip pesan untuk istri dan anak anaknya. Meski menitip pesan terakhir, Babe saat itu masih optimis untuk sembuh. "Sebelum operasi dia ada ngomong sama aku, kamu udah dengar sendiri dokternya bilang ini sulit (disembuhkan), kamu jangan nyerah, aku bilang."
"Nggak, Abang nggak nyerah kita tetap ikhtiar dokter hanya perantara tapi Allah tetap yang kasih sembuh," ungkap Fati menirukan perkataan Babe kala itu. Sudah memikirkan nasib sang istri dan anak anaknya ketika ia tiada, Babe menyarankan Fati untuk kembali ke kampung halamannya, di Medan. "Aku kan sama almarhum memang orang Medan, 'Abang rasa kalau kamu pulang ke Medan juga nggak papa'," Fati kembali menirukan ucapan Babe.
Kepada Fati Indraloka, Babe Cabita berpesan agar dirinya pulang ke Medan dan mengurus bisnis yang berada di kampung halamannya tersebut. "Hari itu sebelum operasi, (Babe berkata) kamu mau kemana kamu kalau mau ke Medan juga nggak papa. Kita ada bisnis itu," ujar Fati. Kemudian, Babe berpesan agar anak anaknya bersekolah di sekolah berbasis agama.
"Yang penting itu anak anak sekolahnya sekolah agama ya, nggak perlu mahal. Karena itu (anak anak) nanti yang bakal bantu kita ngedoain kita," terangnya. Babe tak lupa memberikan semangat untuk Fati agar dirinya tetap kuat menjalani kehidupan tanpa sosok Babe yang mendampingi. "Terus dia bilang, 'Kamu harus kuat, sekarang tugas Abang mempersiapkan kalaupun nanti dipanggil (Tuhan) dengan ibadahm kalau kamu, kamu harus kuat'," papar Fati menirukan Babe.
"Abang yakin pasti ada rezekinya di dunia buat kamu sama anak anak, tapi kamu harus kuat, kamu harus istiqomah ya walaupun nggak ada Abang," lanjutnya. Kemudian, malam hari setelah itu, Babe muntah muntah hingga pada keesokan harinya sang komika menjalani operasi. "Malamnya dia sakit kepala, muntah muntah, besoknya dioperasi. Harus operasi saat itu juga," terangnya.
Pesan Babe sebelum dioperasi bukan tanpa sebab, ternyata dokter sudah memvonis kesempatan Babe untuk bisa hidup di dunia tidak lagi lama. Bahkan, hidup sang komika divonis hanya tersisa tiga minggu. "Kayaknya dia kepikiran dengan, jadi dokternya udah ngomong (sisa waktu hidup) tiga minggu atau paling lama kamu tiga bulan," tandas Fati.
Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.