Tidak Pasang Retainer Usai Pakai Behel, Ini Konsekuensinya 

Agar tampak rapi dan rata, sebagian orang menggunakan behel atau kawat gigi. Namun, usai pakai behel, nyatanya ada perawatan lain yang perlu diperhatikan yaitu menggunakan reitener gigi. Retainer gigi berfungsi untuk menjaga susunan gigi agar tetap rapi.

Benda ini mempunyai kemampuan untuk menjaga posisi gigi agar area gusi maupun tulang tetap berada pada tempatnya. Sayangnya, tidak semua orang patuh dan mau menggunakan retainer. Menurut Dokter Gigi Spesialis Ortodontik drg. Irwin Lesmono, Sp. Ort, ada konsekuensi yang didapat jika tidak menggunakan reitener setelah lepas behel.

Ketika pasien sudah menyelesaikan perawatan, gigi sudah rapi wajib pakai retainer Tidak Pasang Retainer Usai Pakai Behel, Ini Konsekuensinya Dishub Pangandaran Warming Parkir Swasta Segera Lapor, Ini Konsekuensinya Jika Tidak

Cari Klinik Gigi Bali Berkualitas Buat Pakai Behel? Cek 3 Hal Ini Jangan Pernah Bersetubuh saat Puasa di Bulan Ramadhan, Ini Konsekuensinya Cerita Relawan Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bogor, Tidak Pasang Tarif

Tidak Kampanye, Tidak Pasang Baliho, Tidak Ada Timses, Keseriusan Devara Maju Caleg Dipertanyakan Cantiknya Paula Verhoeven Berhijab Usai Pulang dari Umroh, Baim Wong Ingatkan Tidak Lepas Pakai Pasang Spanduk Larangan, Satpolairud Polres Pangandaran Ingatkan Warga Tidak Berenang di Pantai Ini

"Alat ini fungsinya untuk mempertahankan posisi gigi supaya tidak berubah lagi. Kalau tidak disiplin gigi berubah," ungkapnya pada media briefing di Jakarta, Jumat (26/1/2024). Lebih lanjut ia pun menjelaskan kenapa posisi gigi bisa kembali seperti semula jika tidak pakai reitener. "Sudah rapi, gigi digerakkan, tapi bayangkan baru dilepas semua gigi belum stabil, tulang tulang memegang belum stabil. Kalau tidak jagain, mau tidak mau gigi kena makan, kena tekanan lagi," paparnya.

Selain itu, beberapa kebiasaan juga dapat membuat posisi gigi berubah. Retainer pun berfungsi menjaga gigi tetap berada di posisinya meski melakukan berbagai kegiatan. Lantas berapa lama penggunaan reitener dianjurkan?

"Selamanya. Tapi meski selamanya, seiring berjalan waktu gigi kita makin stabil," imbuhnya. Ia menyarankan untuk satu tahun pertama, pasien jangan sampai lupa untuk tidak pakai reitener. Karena kondisi ini masih rawan, dan gigi relatif lebih cepat balik lagi. Bahkan satu hari tidak digunakan, akan ada perubahan posisi gigi.

Tapi jika sudah disiplin menggunakan reitener 3 5 tahun jika lupa 2 3 hari, maka belum terjadi masalah yang berarti. Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

Peran PAFI Pangkajene Sebagai Induk Organisasi Tenaga Farmasi di Indonesia

Persatuan ahli farmasi Indonesia ( PAFI ) merupakan organisasi profesi yang menaungi seluruh ahli farmasi di Indonesia. Organisasi ini dibentuk  sejak lama lebih tepatnya pada tanggal 13…

Penyakit Akibat Polusi Udara Bebani BPJS Kesehatan hingga Rp13 Triliun

Pengobatan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara memakan biaya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sampai triliunan rupiah. Fakta itu terungkap dalam lokakarya antara Research Center…

Penerapan KRIS, Pihak BPJS Tegaskan Perpres 59/2024 Tak Sebutkan Penghapusan Kelas Layanan Kesehatan

Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi menegaskan, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang…

Metode Baru Penanganan Penyakit Erosive Esophagitis segera Diperkenalkan di Indonesia

Fexuprazan, teknik pengobatan inovatif untuk merespon meningkatnya prevalensi global Penyakit Erosive Esophagitis, akan segera diperkenalkan di Indonesia. Fexuprazan, Pemblokir Asam Kompetitif Kalium (P CAB), dianggap memberikan implikasi…

Bantah Klaim WHO Bedak Talc Bisa Picu Kanker Ovarium, BPOM: yang Beredar di Indonesia Aman

Baru baru ini beredar kabar tentang bedak bayi atau biasa diebut bedak talc berpotensi memicu kanker ovarium pada manusia. Temuan ini disampaikan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker…

Polusi Udara Bisa Menyusup Sampai ke Dalam Ruangan

Paparan polusi udara tidak hanya berpengaruh di luar ruangan atau bangunan, tetapi juga bisa di dalam ruangan. Pencemar yang terbawa masuk ke dalam ruangan tersebut dampaknya dapat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *