Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendorong desa desa wisata di Sumatra Utara agar dapat memperkuat produk wisata dan ekonomi kreatif, tak terkecuali di Danau Toba. Satu di antara upaya yang dilakukan, yakni membantu pengelola desa wisata untuk membuat paket paket wisata untuk mendongkrak kunjungan wisatawan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno turun tangan ke lokasi memberikan pelatihan pembuatan paket wisata di Kabupaten Toba melalui program “Beli Kreatif Desa Wisata (Beti Dewi) 2024.
“Melalui program Beti Dewi, kami jadi tidak hanya memperkenalkan promosi destinasinya tapi harus mendorong produk ekonomi kreatifnya, dan berkolaborasi memperkenalkan SDM yang lebih baik, sehingga melalui pelatihan diharapkan semua akan meningkat SDM nya,” kata Sandiaga seperti dikutip dari situs resmi Kemenparekraf. Sandiaga berharap melalui pendampingan ini, jangkauan promosi pemasaran produk di desa wisata akan lebih luas, dan bisa onboarding paket paket tersebut pada platform online travel agent (OTA) mitra Kemenparekraf. Saat ini, program Beti Dewi telah memperluas kolaborasi dengan stakeholder pariwisata termasuk dengan 5 online travel agent (OTA) di antaranya Traveloka, Tiket.com, Mister Aladin, dan Atourin & Djalanin.com sebagai salah satu platform online terbesar di Asia Tenggara.
Para peserta nantinya mendapat kesempatan melakukan onboarding produk parekraf di online travel agent tersebut. “Kami akan siapkan desa wisata dengan sebaik baiknya, sehingga yang merasakan dampak positif pariwisata bukan hanya kelompok atas, tapi juga di semua bidang, dan lintas sektor,” sambung Sandiaga. Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenparekraf/Baparekraf, Dwi Marhen Yono, menjelaskan selama dua tahun ini Kemenparekraf sudah mendampingi 369 desa hingga mereka onboarding.
Dan kini sudah ada 712 paket wisata yang terjual melalui OTA mitra Kemenparekraf. Ia berharap hal itu dapat meningkatkan pendapatan devisa desa wisata yang sudah terkurasi dari Kemenparekraf. "Kami mendapat kabar gembira dari beberapa desa salah satunya desa Alamendah di Bandung yang kami dampingi dalam 2 tahun, naik 300 persen pendapatannya,” kata Marhen.
Bupati Toba Poltak Sitorus merasakan Danau Toba mengalami perubahan besar sejak kepemimpinan Menparekraf Sandiaga. Menurut dia, kunjungan wisata yang sebelumnya 200 ribuan sekarang pada tahun 2023 sudah menjadi 2 juta lebih kunjungan wisata ke Danau Toba. "Ini sangat berdampak bagi ekonomi Danau Toba dan khusus untuk UMKM pendapatannya meningkat signifikan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga meningkat, untuk 2023 naik 10 persen, sangat membanggakan bagi Toba,” kata Poltak.