Metode Baru Penanganan Penyakit Erosive Esophagitis segera Diperkenalkan di Indonesia

Fexuprazan, teknik pengobatan inovatif untuk merespon meningkatnya prevalensi global Penyakit Erosive Esophagitis, akan segera diperkenalkan di Indonesia. Fexuprazan, Pemblokir Asam Kompetitif Kalium (P CAB), dianggap memberikan implikasi yang lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan Inhibitor Pompa Proton (PPI) untuk gejala Erosive Esophagitis. Pemakaian Fexuprazan telah disetujui di berbagai negara, termasuk Korea Selatan, Filipina, Ekuador, Chili, dan Meksiko.

Meskipun efektif dalam mengurangi produksi asam lambung, PPI memerlukan beberapa hari untuk bekerja secara optimal. Selain itu, kekhawatiran tentang penggunaan jangka panjang PPI telah mendorong upaya mencari pengobatan alternatif yang lebih aman dan cepat dalam mengatasi gejala Erosive Esophagitis. Obat P CAB seperti Fexuprazan bekerja dengan cepat dari dosis pertama tanpa memerlukan aktivasi oleh asam lambung, tidak seperti PPI.

Jafri Sastra Bocorkan Metode Sriwijaya FC Seleksi Skuad Tim 2024/25, Banyak Pemain Mau Ditrial Sripoku.com Kajari Ngada Beberkan Penanganan Perkara Sepanjang 2024, Paling Menonjol Pencabulan Pos kupang.com Hal ini mengatasi masalah umum dengan PPI, yang sering membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai bekerja dan tidak selalu menekan asam lambung secara efektif.

Uji klinis Fase 3 terbaru di Korea Selatan menunjukkan bahwa Fexuprazan lebih efektif daripada esomeprazole, dengan lebih banyak pasien mengalami bantuan gejala dalam beberapa hari pertama pengobatan. Selain itu, durasi aksi Fexuprazan selama 9 jam membantu mengendalikan gejala Erosive Esophagitis pada malam hari, yang sangat penting untuk kenyamanan dan kualitas hidup pasien. Di antara PPI dan P CAB, Fexuprazan memiliki waktu paruh terpanjang yaitu 9 jam. Untuk memenuhi kebutuhan perawatan kesehatan di Indonesia, Daewoong Pharmaceutical yang memproduksi Fexuprazan telah berkolaborasi dengan Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH, seorang ahli gastroenterologi terkemuka yang juga aktif di media sosial sebagai pendidik kesehatan.

Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD KGEH merupakan penasehat di Pengurus Besar Perhimpunan Endoskopi Gastrointestinal Indonesia (PB PEGI) sekaligus dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Prof. Dr. Ari Fahrial Syam menyatakan, pengenalan Fexuprazan adalah langkah maju yang signifikan dalam mengobati penyakit terkait asam dengan pendekatan yang lebih cepat dan efisien. "Saya percaya Fexuprazan memiliki potensi besar untuk menjadi pilihan penting dalam pengobatan penyakit terkait asam di Indonesia, dan saya berharap obat ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup pasien dan menetapkan standar baru dalam praktik kesehatan kita," katanya.

CEO Daewoong Pharmaceutical, Seongsoo Park, menyatakan, kolaborasi Daewoong dengan Prof. Ari adalah bagian penting dari strategi demi memastikan bahwa Fexuprazan tidak hanya efektif secara global tetapi juga disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan populasi Indonesia. "Pemahamannya yang mendalam tentang tantangan kesehatan lokal membantu kami menyesuaikan Fexuprazan agar benar benar memenuhi kebutuhan pasien di seluruh Indonesia," kat a Seongsoo Park. Daewoong Pharmaceutical sedang mengembangkan penggunaan Fexuprazan untuk mengobati berbagai gangguan gastrointestinal di luar Erosive Esophagitis.

Perusahaan ini sebelumnya pernah berpartisipasi dalam Digestive Disease Week (DDW) di Washington DC, AS, selama dua tahun berturut turut. DDW adalah konferensi gastroenterologi internasional terbesar di dunia yang dihadiri oleh dokter, peneliti, dan pemangku kepentingan industri dari seluruh dunia. Pada DDW 2024 di Washington DC bulan Mei lalu, Daewoong mempresentasikan tiga studi yang menyoroti sifat anti inflamasi Fexuprazan, yang membedakannya dari PPI tradisional.

Studi studi ini mengungkapkan bahwa Fexuprazan dapat melindungi mukosa usus kecil dari kerusakan yang diinduksi oleh NSAID dan menghambat proses inflamasi di sel esofagus, secara efektif mengurangi peradangan yang terkait dengan refluks asam. Studi lain menunjukkan bahwa Fexuprazan memiliki efek menguntungkan pada mukosa lambung setelah infeksi Helicobacter pylori, secara signifikan mengurangi peradangan. Daewoong Pharmaceutical berencana untuk melaksanakan uji klinis Fexuprazan. Proyek ini adalah uji klinis yang diinisiasi oleh peneliti untuk mengevaluasi efikasi dan keamanan Fexuprazan dalam mengobati Erosive Esophagitis di antara pasien Indonesia.

Inisiatif ini menegaskan komitmen Daewoong untuk meningkatkan perawatan yang berpusat pada pasien dalam mengelola penyakit terkait asam di Indonesia. Dengan upaya ini, Daewoong Pharmaceutical berharap dapat membawa perubahan positif pada lanskap kesehatan di Indonesia dan menyediakan solusi yang lebih baik untuk Erosive Esophagitis dan masalah gastrointestinal lainnya. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

Peran PAFI Pangkajene Sebagai Induk Organisasi Tenaga Farmasi di Indonesia

Persatuan ahli farmasi Indonesia ( PAFI ) merupakan organisasi profesi yang menaungi seluruh ahli farmasi di Indonesia. Organisasi ini dibentuk  sejak lama lebih tepatnya pada tanggal 13…

Penyakit Akibat Polusi Udara Bebani BPJS Kesehatan hingga Rp13 Triliun

Pengobatan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara memakan biaya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sampai triliunan rupiah. Fakta itu terungkap dalam lokakarya antara Research Center…

Penerapan KRIS, Pihak BPJS Tegaskan Perpres 59/2024 Tak Sebutkan Penghapusan Kelas Layanan Kesehatan

Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi menegaskan, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang…

Bantah Klaim WHO Bedak Talc Bisa Picu Kanker Ovarium, BPOM: yang Beredar di Indonesia Aman

Baru baru ini beredar kabar tentang bedak bayi atau biasa diebut bedak talc berpotensi memicu kanker ovarium pada manusia. Temuan ini disampaikan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker…

Polusi Udara Bisa Menyusup Sampai ke Dalam Ruangan

Paparan polusi udara tidak hanya berpengaruh di luar ruangan atau bangunan, tetapi juga bisa di dalam ruangan. Pencemar yang terbawa masuk ke dalam ruangan tersebut dampaknya dapat…

Prof Budi Santoso Dekan FK Unair Dicopot, Menkes: Banyak Komentar Jelek Mengenai Saya . . .

Pencopotan Prof Budi Santoso dari jabatannya sebagai dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) masih menjadi kontroversi. Aksi penolakan terhadap pencopotan Prof Budi Santoso dari kursi dekan menggema…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *