Mitos atau Fakta, Panjang Mr P Pengaruhi Kepuasan Hubungan Seksual

Masih banyak di luar sana yang beranggapan jika Mr P atau penis yang bisa pengaruhi kepuasan hubungan seksual. Ukuran panjang dan besar penis kerap ditunjukkan sebagai kebugaran seksual yang luar biasa. Namun, menurut Medical sexologist, dr. Binsar Martin Sinaga FIAS anggapan itu hanya mitos belaka.

Panjang dan besar penis sebenarnya bisa berbeda dipengaruhi oleh ras dan suku bangsa. Orang Indonesia sendiri, dalam tidak ereksi punya panjang sekitar 10 13 centimeter (cm). Tapi, saat ereksi akan bertambah sekitar 16 18 cm.

Mitos atau Fakta, Panjang Mr P Pengaruhi Kepuasan Hubungan Seksual Mitos atau Fakta, Wanita Mendesah saat Hubungan Seksual? Kangkung Jadi Penyebab Hipertensi, Mitos atau Fakta

Sayuran Hijau Memperburuk Penyakit Asam Urat, Mitos atau Fakta Wanita Lebih Sulit Turun Berat Badan, Fakta atau Mitos? Mitos Atau Fakta, Konsumsi Minuman Dingin Bisa Perparah Batuk dan Pilek

Program Garansi Bebas Pengembalian di Shopee Merugikan Penjual, Mitos atau Fakta? Program Garansi Bebas Pengembalian di Shopee Merugikan Penjual, Mitos atau Fakta? "Itu normal. Tapi kalau ada pengecualian lebih dari itu. Lain hal ras bangsa kulit hitam, negro atau western people, bisa lebih besar," tambah dr Binsar.

Menurutnya, secara medis ketimbang panjang atau ukuran, paling penting adalah ereksi atau kekerasan penis tersebut. "Sehingga pada waktu ereksi keras. Bisa merangsang klitoris," jelasnya. Secara anatomi vagina, jaringan saraf hanya ada di sepertiga luar dinding vagina.

Di sepertiga bagian luar dinding vagina ini terletak klitoris atau G spot yang bakal menerima rangsangan. Sedangkan dua pertiga dalam vagina hanyalah jaringan ikat tubuh biasa. Tidak ada jaringan saraf di situ. "Jadi, yang bisa merangsang, atau membuat perempuan orgasme adalah bagian sepertiga luar. Lebih penting di sana. Karena ada klitoris yang menimbulkan sensasi perangsang bagi wanita dan menimbulkan orgasme," jelasnya.

"Berarti, mitos panjang penis lebih penting dari pada kekerasan kita patahkan di situ. Jadi, bagi pria ukuran tidak terlalu panjang dan besar tidak masalah," tutupnya. Artikel ini merupakan bagian dari

KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Related Posts

Peran PAFI Pangkajene Sebagai Induk Organisasi Tenaga Farmasi di Indonesia

Persatuan ahli farmasi Indonesia ( PAFI ) merupakan organisasi profesi yang menaungi seluruh ahli farmasi di Indonesia. Organisasi ini dibentuk  sejak lama lebih tepatnya pada tanggal 13…

Penyakit Akibat Polusi Udara Bebani BPJS Kesehatan hingga Rp13 Triliun

Pengobatan penyakit pernapasan yang disebabkan oleh polusi udara memakan biaya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan sampai triliunan rupiah. Fakta itu terungkap dalam lokakarya antara Research Center…

Penerapan KRIS, Pihak BPJS Tegaskan Perpres 59/2024 Tak Sebutkan Penghapusan Kelas Layanan Kesehatan

Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan, Irfan Humaidi menegaskan, Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 Tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga Atas Perpres Nomor 82 Tahun 2018 tentang…

Metode Baru Penanganan Penyakit Erosive Esophagitis segera Diperkenalkan di Indonesia

Fexuprazan, teknik pengobatan inovatif untuk merespon meningkatnya prevalensi global Penyakit Erosive Esophagitis, akan segera diperkenalkan di Indonesia. Fexuprazan, Pemblokir Asam Kompetitif Kalium (P CAB), dianggap memberikan implikasi…

Bantah Klaim WHO Bedak Talc Bisa Picu Kanker Ovarium, BPOM: yang Beredar di Indonesia Aman

Baru baru ini beredar kabar tentang bedak bayi atau biasa diebut bedak talc berpotensi memicu kanker ovarium pada manusia. Temuan ini disampaikan Badan Internasional untuk Penelitian Kanker…

Polusi Udara Bisa Menyusup Sampai ke Dalam Ruangan

Paparan polusi udara tidak hanya berpengaruh di luar ruangan atau bangunan, tetapi juga bisa di dalam ruangan. Pencemar yang terbawa masuk ke dalam ruangan tersebut dampaknya dapat…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *